Meta Uji Coba Pengenalan Wajah untuk Menangkal Iklan Penipuan ‘Celeb-Bait’

Meta Uji Coba Pengenalan Wajah untuk Menangkal Iklan Penipuan ‘Celeb-Bait’

Meta, perusahaan induk Facebook, sedang memperluas uji coba penggunaan teknologi pengenalan wajah untuk melawan iklan penipuan yang menggunakan gambar selebriti atau publik figur, atau dikenal dengan istilah ‘celeb-bait’. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan pengguna serta mengurangi tindakan penipuan yang marak di platform Facebook dan Instagram.

Teknologi Pengenalan Wajah untuk Menangkal Penipuan

1. Upaya Mengatasi Iklan Penipuan dengan Pengenalan Wajah

Dalam upaya terbaru ini, Meta menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk memeriksa iklan yang mencurigakan, terutama yang menggunakan wajah publik figur. Teknologi ini akan membandingkan gambar dalam iklan dengan foto profil publik figur di Facebook atau Instagram untuk mengidentifikasi apakah iklan tersebut sah atau merupakan penipuan. Jika ditemukan bahwa iklan tersebut adalah scam, maka Meta akan langsung memblokir iklan tersebut.

Menurut Monika Bickert, Wakil Presiden Kebijakan Konten Meta, “Para penipu sering kali menggunakan gambar selebriti atau konten kreator untuk menarik orang agar mengklik iklan palsu, yang mengarah ke situs web scam di mana mereka diminta untuk memberikan informasi pribadi atau uang.”

2. Mengatasi Penipuan dengan AI dan Pembelajaran Mesin

Teknologi pengenalan wajah ini akan menjadi lapisan perlindungan tambahan bagi sistem otomatis Meta yang sudah ada, yang menggunakan pembelajaran mesin untuk mendeteksi iklan scam. Meta mengklaim bahwa uji coba awal dengan sekelompok kecil selebriti telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mempercepat deteksi dan penegakan hukum terhadap iklan penipuan.

3. Perlindungan Data dalam Penggunaan Pengenalan Wajah

Meta menegaskan bahwa data wajah yang dihasilkan hanya akan digunakan untuk satu kali perbandingan dan langsung dihapus setelahnya, tanpa digunakan untuk tujuan lain. Mereka juga memastikan bahwa fitur ini digunakan semata-mata untuk melawan penipuan iklan dan tidak melanggar privasi pengguna.

Uji Coba Fitur untuk Pemulihan Akun Lebih Cepat

1. Video Selfie untuk Pemulihan Akun

Selain menangani iklan penipuan, Meta juga menguji penggunaan teknologi pengenalan wajah pada video selfie sebagai metode baru untuk mempercepat proses pemulihan akun. Fitur ini sangat berguna bagi pengguna yang kehilangan akses ke akun mereka karena diretas atau tertipu untuk memberikan kata sandi.

Pengguna akan diminta mengunggah video selfie yang kemudian akan diproses menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk membandingkan dengan gambar profil akun yang hendak diakses. Cara ini diklaim lebih cepat dan mudah dibandingkan metode konvensional yang memerlukan unggahan dokumen identitas resmi.

2. Keamanan dan Privasi Video Selfie

Meta menjamin bahwa video selfie yang diunggah akan dienkripsi dan disimpan secara aman. Selain itu, data wajah akan segera dihapus setelah proses verifikasi selesai, terlepas dari apakah proses itu berhasil atau tidak. Video selfie ini tidak akan terlihat di profil atau oleh teman di Facebook dan Instagram.

Uji Coba Terbatas pada Beberapa Wilayah

1. Tidak Berlaku di UK dan Uni Eropa untuk Saat Ini

Saat ini, uji coba fitur pengenalan wajah ini tidak dilakukan di Inggris dan Uni Eropa, mengingat aturan perlindungan data di wilayah tersebut lebih ketat, terutama dalam penggunaan data biometrik. Meta menjelaskan bahwa mereka masih dalam proses berkonsultasi dengan regulator dan pembuat kebijakan di wilayah tersebut.

2. Membangun Kepercayaan Pengguna

Penggunaan teknologi pengenalan wajah dalam fitur keamanan seperti ini dapat membantu Meta mendapatkan kembali kepercayaan pengguna dalam hal perlindungan akun. Namun, tetap ada tantangan terkait privasi dan penggunaan data biometrik yang perlu diperhatikan, terutama dalam konteks kepatuhan terhadap regulasi di berbagai wilayah.

Langkah Meta dalam menguji teknologi pengenalan wajah untuk melawan iklan penipuan dan memfasilitasi pemulihan akun adalah inovasi yang bertujuan meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna. Namun, tantangan terkait privasi data masih menjadi isu yang perlu terus dipantau, terutama saat fitur ini mulai diperluas ke lebih banyak wilayah di masa mendatang.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *