Malam yang tak terlupakan terjadi di Aviva Stadium saat Atalanta, klub kebanggaan Serie A, mencetak sejarah dengan memenangkan Liga Europa 2023/2024. Duel sengit tersebut berlangsung pada Kamis dini hari WIB, mempertemukan Atalanta dengan Bayer Leverkusen, sang jawara Bundesliga.
Pertandingan final ini menjadi ajang pembuktian bagi Atalanta, yang berhasil memutus rekor tak terkalahkan Bayer Leverkusen sepanjang musim. Ademola Lookman tampil sebagai bintang lapangan dengan mencetak hattrick gemilang pada menit ke-12, 26, dan 75, memastikan kemenangan telak 3-0 untuk La Dea.
Kemenangan ini tidak hanya membawa Atalanta memenangkan trofi Eropa pertama mereka dalam sejarah tetapi juga mengamankan tempat mereka di Liga Champions musim depan. Saat ini, Atalanta sudah berada di zona lima besar Serie A, yang merupakan jalur lolos ke kompetisi paling elit Eropa tersebut.
Di sisi lain, Bayer Leverkusen mengalami kekecewaan mendalam. Tim asuhan Xabi Alonso ini sebelumnya belum terkalahkan di semua kompetisi musim ini, termasuk meraih gelar juara Liga Jerman dengan catatan impresif tanpa kekalahan dalam 34 pertandingan. Kekalahan ini menghancurkan harapan mereka untuk meraih treble, mengingat satu laga final lainnya yang masih harus mereka hadapi di DFB Pokal.
Sejak peluit pertama, Atalanta menunjukkan dominasi. Gol pembuka tercipta ketika Lookman menyelesaikan umpan tarik dari Davide Zappacosta. Tidak lama kemudian, Lookman kembali menjadi mimpi buruk bagi pertahanan Leverkusen dengan gol keduanya, sebuah tembakan melengkung dari luar kotak penalti yang menembus jaring Matej Kovar.
Meskipun Leverkusen mencoba meningkatkan intensitas serangan, mereka gagal menemukan celah di pertahanan Atalanta. Upaya mereka semakin berat ketika Lookman melengkapi hattricknya di babak kedua, mengakhiri segala harapan untuk comeback.
Skor 3-0 bertahan hingga peluit akhir, meninggalkan Atalanta sebagai juara dan Bayer Leverkusen harus menerima kenyataan pahit bahwa malam itu bukan milik mereka. Pertandingan ini tidak hanya menandai kemenangan besar bagi Atalanta tetapi juga sebuah lembaran baru dalam buku sejarah Liga Europa.