Mengapa menuntut ilmu begitu ditekankan dalam Islam? Artikel ini akan menjelaskan landasan, manfaat, dan nilai-nilai yang mendasari kewajiban menuntut ilmu dalam ajaran Islam.
Menuntut Ilmu dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadis
1. Perintah Langsung dari Allah SWT
Al-Qur’an menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dalam banyak ayat. Bahkan, wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah perintah untuk membaca dan belajar.
Firman Allah dalam Surah Al-‘Alaq (96:1-5):
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.”
Ayat ini menunjukkan bahwa ilmu adalah jalan untuk mengenal Allah dan memahami ciptaan-Nya.
2. Hadis Nabi tentang Kewajiban Menuntut Ilmu
Rasulullah SAW bersabda:
“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah)
Hadis ini menegaskan bahwa menuntut ilmu bukanlah pilihan, melainkan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap individu Muslim.
Mengapa Menuntut Ilmu Diwajibkan dalam Islam?
1. Ilmu sebagai Jalan untuk Mengenal Allah
Menuntut ilmu membantu manusia memahami tanda-tanda kekuasaan Allah SWT di alam semesta. Dengan ilmu, seseorang dapat mendalami keajaiban ciptaan-Nya, baik melalui ilmu agama maupun ilmu dunia.
Contoh:
- Ilmu agama mengajarkan kita cara beribadah dan memahami syariat.
- Ilmu dunia, seperti sains, mengungkapkan kebesaran Allah melalui hukum-hukum alam.
2. Membentuk Individu yang Bertakwa dan Berkontribusi
Islam mendorong umatnya untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama. Ilmu pengetahuan menjadi alat untuk menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
Manfaatnya:
- Membantu orang lain dengan ilmu yang dimiliki.
- Menghindari kebodohan yang dapat menyesatkan dari jalan kebenaran.
3. Mengangkat Derajat Manusia
Allah SWT menjanjikan bahwa mereka yang berilmu akan mendapatkan kedudukan yang tinggi.
Firman Allah dalam Surah Al-Mujadalah (58:11):
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”
Hal ini menunjukkan bahwa ilmu adalah salah satu kunci untuk mendapatkan kemuliaan di dunia dan akhirat.
Manfaat Menuntut Ilmu dalam Kehidupan Sehari-Hari
1. Meningkatkan Kualitas Ibadah
Dengan ilmu, seseorang dapat melaksanakan ibadah dengan benar sesuai tuntunan syariat.
Contoh:
- Memahami tata cara sholat yang benar.
- Mengerti hukum-hukum fiqih, seperti zakat dan puasa.
2. Membangun Peradaban yang Maju
Peradaban Islam mencapai puncak kejayaannya ketika umat Islam menjadikan ilmu sebagai prioritas, seperti pada masa Kekhalifahan Abbasiyah.
Pelajaran dari sejarah:
- Pusat-pusat keilmuan, seperti Bayt Al-Hikmah di Baghdad, menjadi bukti pentingnya ilmu dalam membangun kemajuan peradaban.
3. Mengatasi Tantangan Zaman
Ilmu pengetahuan memberikan kemampuan untuk menghadapi perubahan dan tantangan modern. Dengan ilmu, umat Islam dapat bersaing di tingkat global dan tetap relevan di berbagai bidang.
Cara Menuntut Ilmu Sesuai Ajaran Islam
1. Memulai dengan Niat yang Ikhlas
Setiap Muslim harus menuntut ilmu dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan sekadar mengejar kedudukan duniawi.
Sabda Rasulullah SAW:
“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Mencari Ilmu yang Bermanfaat
Islam menekankan pentingnya ilmu yang bermanfaat, baik untuk kehidupan dunia maupun akhirat.
Contoh ilmu bermanfaat:
- Ilmu agama untuk memperbaiki ibadah.
- Ilmu teknologi untuk membantu kemajuan umat.
3. Mengamalkan dan Membagikan Ilmu
Ilmu tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga harus diamalkan dan dibagikan kepada orang lain.
Sabda Rasulullah SAW:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad)
Menuntut ilmu adalah kewajiban dalam Islam karena ilmu merupakan jalan untuk mengenal Allah, meningkatkan kualitas hidup, dan berkontribusi bagi umat. Dengan ilmu, seorang Muslim dapat menjadi individu yang bertakwa, berwawasan luas, dan bermanfaat bagi masyarakat.
Penting bagi kita untuk terus belajar sepanjang hayat, baik ilmu agama maupun ilmu dunia, demi mencapai ridha Allah SWT dan membangun peradaban Islam yang maju. Seperti yang dikatakan oleh Imam Syafi’i:
“Barang siapa yang tidak mau merasakan pahitnya belajar, ia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.”
Mari jadikan menuntut ilmu sebagai prioritas utama dalam kehidupan kita!
Pingback: Kerajaan Islam Pertama di Pesisir Utara Jawa - Pagi News