Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu norma yang bersumber dari kebiasaan, ciri-cirinya, serta contohnya dalam kehidupan masyarakat.
Pengertian Norma yang Bersumber dari Kebiasaan
Norma yang bersumber dari kebiasaan, sering disebut folkways, adalah aturan sosial yang tumbuh secara alami dalam kehidupan masyarakat berdasarkan kebiasaan yang sudah lama dilakukan. Norma ini tidak tertulis, tetapi ditaati oleh individu karena telah menjadi bagian dari tata cara hidup yang diwariskan secara turun-temurun.
Contoh umum norma dari kebiasaan:
- Cara menyapa orang yang lebih tua dengan sopan.
- Kebiasaan berjabat tangan saat bertemu seseorang.
Ciri-Ciri Norma yang Bersumber dari Kebiasaan
1. Bersifat Tidak Tertulis
Norma ini tidak diatur dalam hukum formal atau dokumen resmi, tetapi keberadaannya tetap diakui oleh masyarakat.
Contoh:
Mengucapkan salam saat memasuki rumah adalah kebiasaan yang tidak tertulis, tetapi dianggap sopan oleh masyarakat.
2. Terbentuk secara Alami
Norma ini muncul dari kebiasaan yang dilakukan berulang kali hingga menjadi tradisi.
Contoh:
Memberikan hidangan kepada tamu yang datang adalah kebiasaan alami dalam banyak budaya.
Baca Juga: 8 Standar nasional Pendidikan
3. Diwariskan dari Generasi ke Generasi
Norma ini diteruskan melalui proses sosialisasi, biasanya dari orang tua kepada anak-anak mereka.
Contoh:
Kebiasaan makan bersama keluarga di waktu tertentu diwariskan sebagai bentuk menjaga keharmonisan.
4. Sanksi Bersifat Sosial
Jika dilanggar, norma ini tidak memberikan hukuman formal, tetapi dapat menimbulkan sanksi sosial seperti teguran atau rasa malu.
Contoh:
Tidak memberi salam kepada tetangga saat bertemu bisa dianggap tidak sopan, sehingga orang tersebut mungkin dipandang kurang ramah.
Fungsi Norma yang Bersumber dari Kebiasaan
1. Menjaga Keteraturan Sosial
Norma membantu menciptakan harmoni dalam masyarakat dengan mengatur perilaku individu.
Contoh:
Kebiasaan antre dalam budaya tertentu mencegah kekacauan saat mengakses layanan umum.
2. Memperkuat Identitas Budaya
Norma ini menjadi ciri khas dari suatu masyarakat dan memperkuat identitas budaya mereka.
Contoh:
Kebiasaan gotong royong di Indonesia menunjukkan nilai kebersamaan dan solidaritas.
3. Membentuk Karakter Individu
Norma kebiasaan mengajarkan nilai-nilai seperti kesopanan, kejujuran, dan rasa hormat sejak dini.
Contoh:
Anak-anak diajarkan untuk meminta izin sebelum mengambil barang milik orang lain.
Contoh Norma yang Bersumber dari Kebiasaan dalam Kehidupan Sehari-Hari
1. Salam dan Sapaan
Mengucapkan salam atau menyapa dengan ramah saat bertemu orang lain adalah kebiasaan yang menjadi norma sosial.
Manfaatnya:
Menunjukkan rasa hormat dan mempererat hubungan sosial.
2. Gotong Royong
Kebiasaan bekerja sama dalam membersihkan lingkungan atau membantu tetangga adalah norma yang sangat dihargai dalam masyarakat Indonesia.
Manfaatnya:
Meningkatkan rasa solidaritas dan kekompakan.
3. Menghormati Orang Tua
Dalam banyak budaya, kebiasaan menghormati orang tua melalui sikap dan perkataan menjadi norma yang sangat penting.
Contoh:
Mendengarkan nasihat mereka atau membantu pekerjaan rumah tangga.
4. Kebiasaan Bertamu
Ketika bertamu ke rumah seseorang, biasanya ada norma tertentu, seperti membawa buah tangan atau berpamitan sebelum pulang.
Manfaatnya:
Menunjukkan rasa hormat kepada tuan rumah.
Relevansi Norma Kebiasaan di Era Modern
Meskipun norma yang bersumber dari kebiasaan memiliki akar tradisional, relevansinya tetap terasa hingga saat ini. Norma-norma ini membantu menjaga hubungan sosial di tengah perubahan zaman yang cepat. Namun, tantangannya adalah bagaimana norma ini dapat bertahan di era globalisasi yang sering kali memperkenalkan nilai-nilai baru.
Solusi agar norma tetap relevan:
- Mengajarkan nilai-nilai kebiasaan melalui pendidikan formal dan informal.
- Mengintegrasikan norma lokal dengan teknologi modern, seperti kampanye kesopanan di media sosial.
Norma yang bersumber dari kebiasaan dan tata cara hidup masyarakat memainkan peran penting dalam menciptakan keteraturan, menjaga identitas budaya, dan membentuk karakter individu. Norma ini mungkin terlihat sederhana, tetapi dampaknya sangat besar bagi harmoni sosial.
Dengan memahami dan menjaga norma-norma ini, kita tidak hanya menghormati warisan budaya, tetapi juga memastikan bahwa nilai-nilai luhur tetap hidup di tengah masyarakat modern. Mari lestarikan norma-norma kebiasaan sebagai bagian dari kehidupan kita sehari-hari!